Sabtu, 09 Januari 2016

Kinerja Buruk Karyawan

Kinerja Buruk Karyawan

karyawan yang buruk bukanlah karyawan yang tergolong bodoh dan malas. Sering kali, ia sangat jenius dan produktif. Atasan dan rekan sejawat akan kesulitan menemukan mereka melakukan kesalahan, kelalaian, mangkir kerja, atau melanggar aturan.


Namun yang menjadi masalah adalah karakter, sikap, dan hati karyawan bermasalah ini bisa menciptakan suasana buruk di sekitarnya. Orang menjadi terganggu dan tidak nyaman, bahkan bisa mematikan inisiatif, kreativitas, hubungan baik, serta produktivitas kerja.
1. Negaholic
Selalu berpikir negatif dan pesimis. Karyawan seperti ini pada umumnya memiliki ekspektasi yang rendah terhadap tanggung jawab dan resiko pekerjaan yang dapat berakibat kerugian kepada pelanggan, perusahaan dan rekan kerja.
2. Sedot Energi Tim
Karena performa dan kemampuan yang tidak dimiliki, rekan kerja lain mendapatkan pengaruh buruk karena harus mengantperforma  serta kerugian dalam omset penjualan karena tidak maksimalnya pekerjaan yang dilakuka
3. Jadi Masalah, Bukan Solusi
Kadang mereka sangat kritis dan jeli dalam melihat masalah, namun ujung-ujungnya melempar masalah dan meninggalkan tim dalam kondisi bingung tanpa solusi.
4. Self-Centered
Dalam berbagai situasi, mereka melontarkan ide cemerlang seolah demi kepentingan orang banyak, padahal ia hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
5. Emosional
Bila ditegur atau dikritik, mereka sensitif dan defensif karena menganggap "diserang". Sehingga, sulit menerima masukan dan feedback.


Dalam pengelolaan kinerja sumber daya manusia atau mengatur karyawan yang memiliki kinerja dibawah standar dan ekspetasi, seorang supervisor atau atasan harus segera melakukan komunikasi untuk mengantisipasi lebih banyaknya kerugian waktu dan biaya dari kinerja karyawan tersebut. Berikut adalah ciri-ciri karyawan yang bermasalah dan memiliki  

Berikut adalah tips "Yang Boleh Dilakukan" dan "Tidak Boleh Dilakukan" untuk proses penanganan permasalahan kinerja yang dihadapi.

Berikut hal yang jangan dilakukan oleh seorang supervisor atau atasan kepada karyawannya :
– Mengabaikan permasalahan kinerja yang kurang baik. Permasalahan tempat kerja tidak akan berakhir dan faktanya akan menjadi lebih buruk jika tidak diselesaikan secepatnya.
– Pendekatan percakapan dengan karyawan anda mengenai kinerja mereka yang kurang baik dengan cara negatif, merendahkan, atau defensif. Jadi anda harus jelas namun tegas dalam menjelaskan perhatian anda.
– Mencoba menutupi dengan hal yang menyenangkan yang kemungkinan besar akan menjadi percakapan yang sulit. Lebih spesifik mengenai kinerja karyawan anda yang menjadi permasalahan. Termasuk jelas dalam hal bagaimana kinerja mereka telah berpengaruh terhadap pekerjaan yang lainnya, atau mempengaruhi pelanggan atau klien anda.
– Hanya mengatakan “pada” karyawan anda tapi berikan mereka peluang untuk berbagi dengan anda apa yang menjadi permasalahan mereka dan bagaimana mereka bisa meningkatkan kinerja mereka.
– Melakukan percakapan personal atau rahasia dengan karyawan anda dimana orang lain dapat mendengar.





Berikut adalah tips yang harus dilakukan oleh seorang supervisor atau atasan kepada karyawannya :
– Mengatasi permasalahan yang terjadi. Berdiskusi dengan jelas mengenai permasalahan tertentu yang menjadi perhatian anda.
– Membagi contoh kinerja yang kurang baik dengan sangat spesifik dan memberikan rincian mengenai bagaimana karyawan dapat mengubah kinerja yang kurang baik di sekelilingnya.
– Melakukan diskusi percakapan dua arah dengan memberikan peluang kepada karyawan anda untuk berbagi dengan anda bagaimana mereka dapat meningkatkan prestasi kerja mereka.
– Menjadikan percakapan yang sepertinya sulit dengan cara yang positif dengan menyoroti bidang pekerjaan dimana karyawan anda memiliki kinerja yang baik.
– Menyimpulkan diskusi secara tertulis jika anda tidak memiliki formulir atau proses penilaian kinerja secara formal.
– Pantau anggota staf yang memiliki kinerja kurang baik untuk memastikan bahwa mereka mengikuti pedoman yang telah anda tentukan untuk meningkatkan kinerja mereka. Tentukan seberapa sering anda akan memantaunya berdasarkan pada sifat dan tingkat keparahan dari permasalahan kinerja, atau minimal dua kali dalam setahun.
– Bantu karyawan anda untuk memberikan gambaran bagaimana cara meningkatkan kinerja mereka dengan memberikan tujuan yang jelas dan terukur dalam pelatihan dan pendampingan.


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar